Pada akhirnya setelah menghabiskan waktu seharian menenangkan diri dan berusaha, aku akhirnya bisa menulis sinopsis episode 16. Ending episode ini benar-benar mengacaukan moodku, secara total. Padahal aku menulis tergantung mood. Huft!
Apalagi setelah membaca komentr netizen dramabeans. Presiksi mereka terkadang benar karena mereka tidak hanya menonton sebuah drama tapi juga menelitinya. Mencoba mencari tau apa yg dipikirkan si penulis dengan melihat episode-episode yg sudah ditayangkan. Dan itu membuatku takut. Misalnya saja prediksi mereka tentang mm.. Su ha yg ternyata merupakan -errr- anak Min joon gook. Mengelikan sekaligus konyol bukan? Tapi sayangnya pendapat mereka tidak diungkapkan secara asal-asalan melainkan berdasarkan apa yg mereka simak. Koran lama yg menyebut tentang ibu dan anak min joon gook ditambah subtittle yg tidak begitu spesifik membuat mereka berspekulasi demikian. Walaupun sudah ditenangkan bahwa tidak masuk akal su ha adalah putra min joon gook karena aneh jika min joon gook tidak mengenali wajah putranya sendiri dan salah seorang yg bisa berbahasa korea mengatakan bahwa di dalam koran itu menyebut bahwa nenek dan cucunya ditemukan mati kelaparan. Berdua. Tragis memang, tapi aku lega mendengarnya. Sedikit. Karena hey, di mana bagian di drama ini yg masuk akal? Membaca pikiran benar-benar normal, iya kan?
EPISODE 16: “Overture to La Gazza Ladra (The Thieving Magpie)”
Su Ha yang melihat kekalutan do yeon tentang menyidang ayahnya sendiri menyuruh hye sung menyusulnya ke toilet. Hye Sung kaget melihat do yeon menangis sesegukan, terlebih ketika do yeon meminta bantuannya untuk menyelamatkan ayahnya.
Ketika pengacara shin mencari mereka berdua, mereka sedang bersembunyi di belakang barisan kursi seperti anak yang sedang bersekongkol. Ha. Hye sung bertanya apa do yeon benar-benar tidak apa-apa kembali ke sana.
Hye sung membuat lelucon seolah air mata do yeon tidak berarti apapun dan do yeon dengan sekali lagi meminta tolong pada hye sung dan pengacara shin. Hye sung berkata dia akan melakukan yang terbaik yang di tambahi pengacara shin bahwa hye sung adalah andalan mereka dalam menggerakkan hati para juri.
Setelah jaksa memberikan pernyataan penutup mereka, giliran pembela yang melakukannya. Hye sung menatap ke su ha dan bertanya berapa juri di pihak mereka. Su ha menjawab empat. Hye sung lalu berdiri dan menutup matanya. Dan itu membawa kita ke flashback.
Hye sung menemui kwan woo yang saat itu sedang mendengarkan musik sebelum sidang di mulai. Kwan woo berkata lagu ini pengendali pikiran, untuk menenangkannya sebelum memasuki ruang sidang. Kwan woo juga memperdegarkan hye sung lagu itu, itu adalah lagu pembuka opera La Gazza Ladra (Pencuri pembual). Hye sung bertanya kenapa lagu ini dan kwan woo menjawab ini berdasarkan kisah nyata.
Flashback selesai, kembali ke masa kini di mana hye sung menyanyikan lagu itu di kepalanya dan itu memberinya inspirasi. Hye sung memulai argumennya dengan cerita opera itu. Seorang wanita dikirim ke penjara karena mencuri perak yang kenyataannya itu hanya bualan seseorang.
Hye sung bertanya siapa yang harus di salahkan dalam situasi seperti ini? Kabar burung? Atau hanya ketidak beruntungan?. Hye sung berkata hukumlah yang mengirimkannya ke penjara dan orang-orang yang membuat keputusan yang tidak adil yang harus di salahkan. Pernyataan hye sung sebenarnya adalah agar para juri membenarkan sistem yang salah dari hukum. Ketika hye sung selesai, Su ha mengangkat ke sepuluh jarinya (10 Juri di pihak mereka.)
Choong ki dan sung bin datang ketika istirahat sidang sambil menunggu keputusan para juri. Su ha tertawa melihat mereka berdebat tentang kasus yang di jalani hye sung saat ini tapi lalu kaget melihat cat kuku biru di kuku choong ki. Haha.
Keputusan juri sudah dibuat : Tidak bersalah. Tapi masalahnya ada di hakim yang tidak setuju, dia memanggil semua orang untuk berdiskusi di ruangan lain. Ketika jaksa beradu mulut, hye sung mendapat telpon "Diamlah rambut rumput! Aku tidak bisa mendengar!" Haa.
Telepon itu mengabarkan bahwa korban sudah sadar, kabar baik, tapi tidak membuat mereka membuat keputusan secepatnya. Akhirnya do yeon berkata akan menutup kasus ini.
Sidang berlanjut untuk membacakan keputusan, hakim mengatakan jaksa telah menutup kasus ini seluruhnya dan Dal joong bebas.
Dal joong menangis begitu juga pengacara shin. Do Yeon berjuang untuk tidak menangis sementara hye sung memegang tangan pengacara shin ketika ia menangis (pengacara shin maksudku).
Hye sung dan su ha saling mengangkat jempol sementara sung bin yang terlalu senang akhirnya memeluk choong ki -yang diam dulu selama dua detik sebelum akhirnya bereaksi- Hee.
Setelah ruangan sidang kosong (hanya tersisa do yeon dan hye sung), do yeon yang pertama berdiri, dan berkata seperti berbisik "Aku minta maaf". Hye sung bingung "Bukankah seharusnya 'terima kasih'?". Tapi yang di maksud do yeon adalah insiden kembang api 11 tahun lalu.
Hye Sung bertanya apakah do yeon akhirnya percaya dia (do yeon) mungkin salah. "Aku berpikir seperti ayahku. Aku tidak ingin tahu bahwa aku mungkin salah. Tapi sekarang aku sadar, betapa mengerikannya tidak mengetahui kesalahanmu" kata do yeon.
Do yeon berbalik dan memandang hye sung lalu berkata "Aku minta maaf. Sungguh". Hye Sung bahkan tidak bersikap sulit langsung menerima permintaan maafnya. Senang rasanya permusuhan ini sudah berakhir.
Pengacara Shin dan Dal joong akhirnya bisa tertawa lega setelah 26 tahun. Dal joong bertanya apa do yeon benar-benar putrinya, Dal joong juga berkata sepertinya dia tau apa yang dilakukan hakim seo padanya 26 tahun lalu. Pengacara shin heran karena dal joong sangat tenang, dia bertanya apa kau tidak marah?.
Dal Joong : "Aku tidak punya banyak waktu. Aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan membenci seseorang. Aku tidak ingin perasaan terakhir yang ku rasakan adalah kebencian. Jadi aku memaafkannya." Aww.
Hye sung dan su ha mendengarnya dari jauh, hye sung jadi teringat permintaan terakhir ibunya agar dia tidak membenci orang lain selama sisa hidupnya. Su ha yang mendengar pikiran hye sung hanya tersenyum dan merangkul hye sung. Sigh, melihat ini rasanya sungguh damai ya?
Do yeon pulang ke rumah dan langsung memeluk ibunya dari belakang bertanya "Ibu, apapun yang terjadi aku tetap anakmu kan?". Do yeon meminta ibunya mempersiapkan dirinya lalu menceritakan semuanya.
Hye Sung dan su ha pulang ke rumah, dan percakapan ini membuatku geli.
Hye Sung : "Pada akhirnya aku bergantung lagi padamu. Aku harus berhenti bergantung padamu mulai dari sekarang."
Su Ha : "Kenapa kau tidak tetap bergantung padaku saja?"
Hye Sung : "Tentu saja karena ... (melihat berita) Apa itu?! Bagaimana denganku? Aku bintang di kasus itu! Mereka menyebut itu berita?!" Hee
Su Ha : "Bukankah kau bilang itu semua karena aku?"
Hye Sung : "Huh? Itu hanya katamu saja." Haha.
Dirumah hakim seo, dia melihat meja sarapan hanya untuk satu orang, heran, dia bertanya pada istrinya. Istrinya mengatakan do yeon sudah memberitahunya semuanya dan mereka akan tinggal di rumah ibunya sementara. Istrinya juga menambahkan bahwa dalam 30 tahun, tidak pernah terpikirkan bahwa suaminya akan berbuat sejahat itu pada orang lain, lalu pergi.
Hakim seo menatap makanan di meja dan berkata keras-keras "Apa yang kulakukan salah? Aku tidak melakukan kesalahan apapun! Aku tidak salah!" Yah, setidaknya dia konsisten sampai akhir.
Di kantor pagi harinya, hye sung terus saja menunjukan kalau ia begitu hebat dalam sidang kemarin, bermaksud meminta pujian lebih dari rekan-rekannya. Hee.. Pengacara shin berkata dia yang terbaik, menambahkan apa dia pantas memberikan nasihat pada hye sung.
Kwan woo menyadari pengacara shin agak aneh dan bertanya apa dia baik-baik saja, pengacara shin menjawab dia baik-baik saja jadi kwan woo hanya diam.
Do yeon pergi menemui ayah kandungnya di rumah sakit. Dia membawa barang-barang ayahnya yang ada di penjara. Dal joong heran bukankah seharusnya ada cat pastel?. Do yeon mengeluarkan benda yang dimaksud ayahnya dan berkata "Bukankah kau membelinya untukku?"
Do yeon meminta ayahnya untuk duduk lalu mengeluarkan kanvas. Dal joong senang melihatnya dan do yeon berkata "Aku akan sering datang, jadi aku bisa menggambar untukmu ayah."
Dal joong yang awalnya tidak sadar kemudian meminta do yeon mengulang lagi bagian akhirnya. "Ayah..". Dal joong menagis tapi do yeon memintanya tidak bergerak jika tidak ingin merusak gambarnya. Jadi mereka menahan air mata mereka dan tersenyum.
Pengacara shin yang sedang minum di datangi kwan woo. Pengacara shin bertanya, lebih kepada dirinya sendiri, jika saja Hwang dal joong ditangani oleh pengacara yang lain 26 tahun lalu, pengacara seperti Kwan woo ataupun hye sung, apa yang akan terjadi? Mungkin dia tidak perlu menghabiskan separuh hidupnya di penjara.
Kwan woo kemudian bertanya pada pengacara shin apa dia ingat seseorang yang melempar kotoran (poop.. Ew) ke mobilnya 7 tahun lalu?. "Ya". Itu... aku, kata kwan woo. Haha.
Kemudian terjadi pengejaran melingkar di meja pojangmacha, pengacara shin berteriak pada kwan woo bahwa butuh waktu lama untuk membersihkan kotoran itu!. Pengacara shin bertanya kenapa dan kwan woo memintanya agar tidak marah jika dia menceritakan yang sesungguhnya.
Kwan woo berkata itu tujuh tahun lalu saat dia masih menjadi polisi, setelah sidang
Red Socks Murder (Pembunuhan Kaus Kaki Merah), dia tidak mandi ataupun mengganti pakaian dalamnya selama tujuh hari untuk menangkap orang itu. Double Ew!. Mengumpulkan semua bukti. Tapi karena satu orang pengacara publik, semua hasil kerjaku sia-sia. Dan tersangka terbukti tidak bersalah di mata hukum.
Tapi lalu tak lama setelah itu pelaku sesungguhnya tertangkap. Kwan woo berkata pengacara shin menyelamatkan dua orang di pengadilan waktu itu. Si tersangka pertama yang tidak perlu menerima keputusan tidak adil, dan aku yang tidak perlu bertanggung jawab terhadap hidup orang itu.
"Pada hari itu juga aku berhenti menjadi polisi dan mulai mempelajari hukum, agar aku bisa menjadi pengacara publik sepertimu". Awwww...
Pengacara shin hanya berdiri disana, lalu membuka tangannya lebar-lebar untuk sebuah pelukan. Kwan woo kemudian memeluknya sampai pengacara shin menarik rambutnya sedikit karena masalah kotoran itu, kemudian mereka berpelukan lagi.
Su Ha sedang tidur di sofa, suasananya sangat putih sehingga terlihat jelas ini hanya mimpi. Hye sung, dalam mimpinya membangunkan su ha, mengenakan gaun putih yang cantik. Su ha bingung kenapa hye sung mengenakan gaun di dalam rumah, lalu melihat ke sekelilingnya dan bertanya "Apa ini mimpi?"
Hye Sung : "Tentu saja ini mimpi, tidak mungkin ini kenyataan kan?. Apa mimpimu tidak bisa lebih kekanakan lagi?" Hye sung melihat gaunnya dan berkata "Lagi pula konsep macam apa ini?" Ha.
Su Ha berkata hye sung tampak cantik, dan hye sung hanya memutar matanya tidak peduli. Hye sung menyuruh su ha bangun karena gaunnya tidak nyaman. Tapi su ha hanya memeluknya berkata dia akan bangun ketika dia mau, lalu mencium kening hye sung, pipi, dan bergerak untuk yang lebih lagi.
Lalu tiba-tiba, tangan hye sung terjatuh. Su Ha heran dan terkejut ketika melihat tangannya sendiri, berlumuran darah. Su Ha bertanya apa ini, tapi hye sung sudah meninggal di pelukan su ha. Darahnya terus keluar di tempat su ha pernah menusuknya dulu.
Su Ha memohon agar hye sung bangun, tapi dia tidak bangun.
credit :
dramabeans