Episode 1 : Aku mendengar suaramu.
Drama ini dimulai di sebuah sekolah menengah atas, murid – murid berlari ke kelas mereka. Anak anak yang nakal menaruh lem di gagang sapu, tentu untuk mengerjai murid lainnya. Ketika mereka sibuk menyiapkan jebakan mereka, PARK SU HA (Lee Jong Seok) menaiki tangga menuju kelasnya. Anak anak dikelas langsung bersikap seolah tak terjadi apa-apa ketika Su Ha masuk, tapi bukan Su Ha target mereka melainkan anak perempuan yang berjalan di depannya.
Mereka
meminta anak perempuan itu untuk membersihkan kelas yang kotor, tapi Su Ha
mencium gelagat mencurigakan dan memperhatikan kepala mereka. Eh, maksudnya
membaca pikiran mereka, satu per satu. Lalu bagian manisnya yaitu Su Ha lah
yang menerima jebakan mereka menggantikan anak perempuan itu. Hal itu membuat
anak nakal kesal karena Su Ha mengacaukan rencana mereka, jadi pemimpin mereka
dan Su Ha pun berkelahi.
Tapi Su Ha dengan mudahnya menghindari pukulan demi
pukulan, bahkan menertawai mereka. Su Ha menunggu kesempatan lalu mendengarkan
anak lain berpikir gerakan selanjutnya dan kemudian Su Ha menyerangnya dengan
itu. Su Ha menemukan preman itu di kamar mandi, sedang berteriak di ponselnya
bahwa Su Ha bukan pemimpin preman yang baru dan itu tidak mungkin.
Dia menantang anak itu sedikit, Su Ha tahu bahwa anak itu
penasaran bagaimana Su Ha memenangkan perkelahian itu. Su Ha mendorong preman
itu ke dinding lalu berkata “ Jika aku melihat mata seseorang, aku bisa membaca
pikirannya. Apa yang dia pikirkan, kemana dia akan menyerang, dan kemana dia
akan menghindar. “ Preman itu kaget “ Benarkah? “. Su Ha tertawa, “ Tidak, aku
hanya bercanda, kau percaya hal – hal seperti itu?” Su Ha berbohong bahwa dia
hanya beruntung. Tapi ketika anak itu menghina Su Ha dalam pikirannya, mata Su
Ha berubah.
Su Ha berjalan keluar dan kamera mengclose up sebuah liontin
yang menggantung di ponselnya.
*Flashback
Su Ha kecil dan ayahnya berada di dalam mobil, liontin yang
sama terlihat di cermin depan. Ayah bertanya kupon apa yang mereka punya minggu
ini? Dan Su Ha menjawab mereka bisa makan pizza, dan juga pergi ke aquarium
dengan diskon tiket. Tiba-tiba, entah muncul dari mana, sebuah truk menabrak
mobil ayah Su Ha dari samping, tepat di tempat ayah Su Ha berada. Su Ha dan
ayahnya bangun dalam kondisi berdarah-darah dan terjebak di mobil. Su Ha kecil
berkata kepalanya sakit. Ayah Su Ha
memberitahu Su Ha agar tetap bangun apapun yang terjadi.
Supir truk yang menabrak mereka keluar untuk mengecek
kondisi ayah dan anak itu. Ayah memohon agar dia menyelamatkan Su Ha. Tapi Su
Ha melihat matanya dan dapat mendengar dia berpikir “ Bajingan itu masih
bernafas. Aku harus membunuhnya dalam satu kali pukulan.” Oh My God!
Su Ha kecil berteriak pada ayahnya untuk lari, tapi pria itu
kembali dan melompat ke depan mobil mereka. Dia memecahkan kaca mobil dengan
pipa besi lalu mengirim ayah Su Ha ke surga. Hiks.
Tapi dia belum selesai, pria itu membuka pintu penumpang,
bersiap untuk mengirim Su Ha ke tempat ayahnya. Dan aku tak bisa bernafas.
Bagus!
*End of flashback
Su Ha bernarasi “ Mulai dari hari itu, ada dua macam suara
di duniaku. Yang pertama adalah suara yang dapat didengar orang lain, dan yang
kedua adalah suara yang hanya aku yang dapat mendengarnya.”
Ketika murid-murid melewatinya, dia mendengar pikiran mereka
satu per satu, lalu menyelesaikan narasinya “ Duniaku lebih berisik di
bandingkan orang lain.” Kemudian Su Ha memasang headphonenya untuk meredam
kebisingan. Anak perempuan yang ikut dalam adegan bully tadi datang untuk
bertanya apa Su Ha menyukai anak perempuan yang mereka coba kerjai. Su Ha
bilang tidak, dia menyukai orang lain. Preman cewek itu bertanya siapa. Su Ha
menjawab cinta pertamanya, dan wanita itu sangat cantik, dan baik, dan
sempurna.
Scene beralih ke JANG HYE SUNG (Lee Bo Young) yang sedang
dalam perjalanan ke tempat kerjanya.sebuah bola basket mengotori sepatu Hye
Sung, dan ketika seorang bocah laki-laki meminta bola itu kembali –dengan
memanggil Hye Sung ‘Ahjuma’- Hye sung menendang bola itu ke bawah bukit. Haha
Hye Sung adalah seorang pengacara yang terlihat seperti
pegawai pabrik yang memasang tutup botol (bosan). Dia membaca pembelaan
kliennya seperti membaca tumpukan KUHP. Bahkan pak hakim meniru (lipsinc)
omongan Hye Sung seperti hal ini sudah sering terjadi, lengkap dengan jeda
untuk isi-nama-mu-di-sini.
Ibu Hye Sung (Kim Hae Sook) menelpon untuk bertanya apakah
Hye Sung akan ikut interview untuk posisi pengacara publik, dan meledeknya
karena Hye Sung hanya mengincar uangnya (gaji).
Hari interview. CHA KWAN WOO (Yoon Sang Hyun) datang dengan
Susana hati gembira dari ujung kepala hingga ujung sepatunya pun ikut gembira.
Kwan Woo masuk ke ruang tunggu interview tapi hanya ada dirinya dan Hye Sung.
Hye Sung bermain game diponselnya seolah tidak peduli meskipun Kwan Woo mencoba
untuk mengobrol. Kwan Woo menawari Hye Sung catatan agar dapat lulus interview
yang sepertinya ketumpahan stabilo dan penuh garis-garis. Kwan Woo penasaran
kenapa sedikit sekali orang yang berminat untuk pekerjaan bagus ini. Sedangkan
Hye Sung berpikir bahwa sudah sangat jelas kenapa orang-orang tidak
menginginkannya. Kwan Woo berkata bahwa dia dulunya seorang polisi dan menjadi
pengacara publik adalah impiannya.
Mereka kemudian menemukan bahwa mereka ada di ruangan yang
salah, lalu berlari secepat kilat menuju ruangan yang benar dan menemukan
banyak orang yang menunggu giliran. Hye Sung yang awalnya tidak tertarik,
tiba-tiba sangat antusias dengan catatan-lulus-interview Kwan Woo dan
memintanya.
Interview. Hye Sung menjawab semua pertanyaan, tapi berhenti
di pertanyaan “Kenapa anda ingin menjadi pengacara public?”. Semua peserta
interview menjawab hal yang sama, jadi Hye Sung memutuskan menggunakan strategi
jujur “Dia di sini untuk uang”. Orang yang menginterview Hye Sung mengatakan
hal seperti itu hanya ada dalam drama (ini kan drama) dan meminta Hye Sung
untuk keluar. Tapi satu hal membuatnya tertarik dan dia bertanya kenapa Hye
Sung dikeluarkan dari sekolah. Hye Sung balik bertanya apakah dirinya akan
diloloskan jika dia menceritakannya?. Pak interview menjawab iya, jika itu
cerita yang bagus.
*Flashback
10 tahun lalu. Hye Sung remaja (Kim So Hyun) dan ibunya
tinggal dengan keluarga kaya raya di mana Ibu Hye Sung bekerja sebagai pembantu
dan anak majikan Hye Sung adalah teman sekelasnya. Suatu hari Hye Sung melihat
anak majikannya, Do Yeon menyontek, tapi Hye Sung membiarkannya. Do Yeon lalu
mengadakan pesta untuk merayakan nilainya yang tinggi (karena menyontek). Semua
kembang api dinyalakan tapi kembang apinya terlalu banyak sehingga terbang
kesana kemari, diluar kendali. Salah satu kembang api terbang tepat ke mata Do
Yeon ketika Hye Sung datang untuk bergabung.
Ada kemungkinan Do Yeon akan buta mata sebelah dan ayahnya
bertanya atau memerintah (?) siapa yang bertanggung jawab. Semua anak yang
hadir di pesta mengatakan Hye Sung lah penyebabnya. Hye Sung bersumpah itu
bukan kesalahannya dan menangis ke ibunya bahwa tidak ada yang percaya padanya.
Ibunya adalah satu-satunya yang percaya, jadi ibunya menemui boss besar dan
berkata Hye Sung tidak pernah menangis kecuali dia disalah pahami/difitnah.
Tapi si boss besar –yang ternyata hakim- mengatakan pada Hye
Sung bahwa dia akan mempertimbangkan masa depan Hye Sung dan jika Hye Sung
meminta maaf, maka dia akan membiarkan hal ini. Tapi jika Hye Sung tidak
meminta maaf, maka dia akan membuat Hye Sung dikeluarkan dari sekolah dan
memecat Ibu Hye Sung. Hye Sung awalnya akan meminta maaf, tapi pada akhirnya
dia tidak bisa mengakui sesuatu yang tidak dia lakukan. Dan begitulah bagaimana
Hye Sung dikeluarkan dari sekolah.
Hye Sung remaja pulang ke rumah (rumah pak
boss) dan mendapati barang-barang dia dan ibunya ditempatkan di dalam truk
pindahan. Satpam Ajushi kemudian memberikan ibu Hye Sung amplop berisi uang,
dia berkata itu dari pak boss. Hye Sung mengatakan ibu tidak boleh menerima amplop
itu jika ibu benar-benar percaya padanya. Ibu ragu sejenak lalu memutuskan untuk mengambil uang itu. Hye Sung
yang marah berteriak dia tidak punya harga diri. Hye Sung menolak untuk naik ke
truk jadi ibu berkata Hye Sung bisa berjalan kaki, lalu ibu pergi meninggalkan
Hye Sung sendirian. Hye Sung masih ada di depan rumah pak boss sampai malam dan
pak boss pun keluar untuk mengecek.
Hye Sung bertanya berapa banyak uang yang diberikan pak boss
ke ibunya, bertanya-tanya seberapa besar rasa bersalah pak boss itu. Pak boss
berkata jika ibunya benar-benar percaya pada Hye Sung, maka ibunya tidak akan
mengambil uang itu. Lalu melanjutkan jika ibunya saja tidak percaya pada Hya
Sung, bagaimana ia akan percaya pada Hye Sung. Tepat setelah pak boss berbicara,
ibu Hye Sung kembali untuk melemparkan amplop uang itu ke pak boss plus dengan
buku berjudul ‘Air mata yang diselamatkan oleh hukum’ yang ditulis si pak boss.
Nice.
Ibu berkata pada pak boss bahwa putrinya tidak
melakukan kesalahan, dan Hye Sung menangis karena terharu. Hanya saja ketika
semua hal mengharukan itu selesai, ibu Hye Sung jatuh karena gemetar lalu
mengecek catatan yang ia tulis di telapak tangannya, kesal karena dia
melewatkan pidato paling penting yang telah dia siapkan. Aww, manisnya.
credit : dramabeans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar